Sabtu, 15 Mei 2010

SEMANGAT KERJA

Moekjijat ( 1997 ) mengatakan semangat kerja menggambarkan perasaan berhubungan dengan jiwa, semangat kelompok, kegembiraan dan kegiatan. Menurut Gondokusumo ( 1995 ) semangat kerja adalah refleksi dari sikap pribadi atau sikap kelompok terhadap kerja dan kerjasama. Semangat kerja berarti sikap individu dan kelompok terhadap seluruh lingkungan kerja dan terhadap pekerjaan. Semangat kerja sangat penting bagi organisai karena : 1. Semangat kerja tinggi tentu akan mengurangi tingkat absensi atau tidak bekerja karena malas. 2. Dengan semangat kerja yang tinggi dari karyawan maka pekerjaan yang diberikan atau ditugaskan kepadanya akan diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat. 3. Dengan semangat kerja yang tinggi pihak organisai memperoleh keuntungan dari sudut kecilnya angka kerusakan. 4. Semangat kerja yang tinggi otomatis membuat karyawan akan merasa senag bekerja sehingga kecil kemungkinan karyawan akan pindah bekerja di tempat lain. 5. Semangat kerja yang tinggi akan mengurangi angka kecelakaan karena karyawan akan sangat berhati-hati dalam bekerja. Faktor yang mempengaruhi semangat kerja 1. Gellerman ( 1994 ), menyatakan moral kerja meliputi tiga bidang yaitu a. Menyangkut kepuasan di luar pekerjaan seperti; pendapatan dan rasa aman. b. Menyangkut kepuasan terhadap pekerjaan yaitu minat kerja, peluang untuk maju dan prestasi dalam organiasi. c. Menyangkut kepuasan pribadi dan rasa aman bangga atas profesinya. 2. Lateiner (1985) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi semangat kerja adalah kebanggaan pekerja atas pekerjaannya, perasaan telah diperlakukan dengan baik, kemampuan untuk bekerja dengan kawan kerja, dan keadaan akan tanggung jawab terhadap pekerjaan. 3. Nanawi (1990) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi semangat kerja adalah minat atau perhatian terhadap pekerjaan, upah atau gaji, status sosial berdasarkan jabatan, tujuan yang mulia dalam pengabdian. 4. Anoraga (1998) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi semangat kerja karyawan adalah keamanan kerja, kesempatan untuk mendapatkan kemajuan, lingkungan kerja, rekan kerja yang baik dan gaji atau pendapatan. 5. Zainum (2004) mengatakan bahwa faktor yang mempengaruhi semangat kerja adalah hubungan yang harmonis, kepuasan terhadap pekerjaan, suasana dan iklim kerja, kepuasan ekonomi dan adanya ketenangan jiwa. Upaya membina semangat kerja Membina semangat kerja karyawan perlu dilakukan secara terus menerus agar mempunyai semangat kerja yang tinggi : 1. Nitisemito (1996) untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dilakukan dengan pemberian gaji yang cukup, memperhatikan kebutuhan rohani, memperhatikan harga diri, memberikan kesempatan untuk maju dan memberikan rasa aman untuk masa depan. 2. Sastrahadiwiryo (2002) mengatakan bahwa cara yang ditempuh untuk meningkatkan semangat kerja adalah memberikan kompensasi kepada tenaga kerja dalam porsi yang wajar, menciptakan kondisi kerja, penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat dan memperhatikan hari esok para tenaga kerja. 3. Zainum (2004) beberapa usaha positif dalam rangka menyelengarakan motivasi untuk meningkatkan semangat kerja yaitu orientasi, supervise, partisipasi, komunikasi, delegasi, kompetesi, dan integrasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar