- Vaksin BCG (Bacillus Calmette Guerin) Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosa Kemasan: a) Kemasan dalam ampul, beku kering, 1 box berisi 10 ampul vaksin. b) Setiap 1 ampul vaksin dengan 4 ml pelarut. Cara pemberian dan dosis: a) Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu. Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril (ADS 5 ml). b) Dosis pemberian: 0,05 ml sebanyak 1 kali. c) Disuntikkan secara intrakutan didaerah lengan kanan atas (insertio musculus deltoideus), dengan menggunakan ADS 0,05 ml. Kontraindikasi: a) Adanya penyakit kulit yang berat/menahun seperti eksim, furunkulosis, dan sebagainya. b) Mereka yang sedang menderita TBC. Efek samping: Imunisasi BCG tidak menyebabkan reaksi yang bersifat umum seperti demam, 1-2 minggu kemudian akan timbul indurasi dan kemerahan ditempat suntikan yang berubah menjadi pustula, kemudian pecah menjadi luka. Luka tidak perlu pengobatan, akan sembuh secara spontan dan meninggalkan tanda parut. Kadang-kadang terjadi pembesaran kelenjar regional diketiak dan atau leher, terasa padat, tidak sakit, dan tidak menimbulkan demam. Reaksi ini normal, tidak memerlukan pengobatan dan akan menghilang dengan sendirinya.
- Vaksin TT (Tetanus Toxoid) Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tetanus Kemasan: a) 1 box vaksin terdiri dari 10 vial. b) 1 vial berisi 10 dosis. c) Vaksin TT adalah vaksin yang berbentuk cairan. Cara pemberian dan dosis: Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen. Untuk mencegah tetanus/tetanus neonatal terdiri dari 2 dosis primer yang disuntikkan secara intramuskular, dengan dosis pemberian 0,5 ml dengan interval minimal 4 minggu. Kontraindikasi: Gejala-gejala berat karena dosis pertama TT Efek samping: Efek samping jarang terjadi dan bersifat ringan. Gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala demam.
- Vaksin DT (Difteria dan Tetanus) Indikasi: Untuk pemberian kekebalan simultan terhadap difteri dan tetanus. Kemasan: a) 1 box vaksin terdiri dari 10 vial. b) 1 vial berisi 10 dosis. c) Vaksin DT adalah vaksin yang berbentuk cairan. Cara pemberian dan dosis: Sebelum digunakan vaksin harus dikocok terlebih dahulu agar suspensi menjadi homogen. Disuntikkan secara intramuskular atau subkutan dalam, dengan dosis pemberian 0,5 ml. Dianjurkan untuk anak usia dibawah 8 tahun. Untuk usia 8 tahun atau lebih dianjurkan imunisasi dengan vaksin TD. Kontraindikasi: Gejala-gejala berat karena dosis pertama DT Efek samping: Gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala demam.
- Vaksin Polio Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap poliomyelitis. Kemasan: a) 1 box vaksin terdiri dari 10 vial. b) 1 vial berisi 10 dosis. c) Vaksin polio adalah vaksin yang berbentuk cairan. d) Setiap vial vaksin polio disertai 1 buah penetes (dropper) terbuat dari bahan plastik. Cara pemberian dan dosis: Diberikan secara oral (melalui mulut), 1 dosis adalah 2 (dua) tetes sebanyak 4 kali (dosis) pemberian, dengan interval setiap dosis minimal 4 minggu. Setiap membuka vial baru harus menggunakan penetes (dropper) yang baru. Kontraindikasi: Pada individu yang menderita “Immune Deficiency”. Tidak ada efek yang berbahaya yang timbul akibat pemberian polio pada anak yang sedang sakit. Namun jika ada keraguan, misalnya sedang menderita diare, maka dosis ulangan dapat diberikan setelah sembuh. Efek samping: Pada umumnya tidak terdapat efek samping. Efek samping berupa paralisis yang disebabkan oleh vaksin sangat jarang terjadi (kurang dari 0,17:1.000.000)
- Vaksin Campak Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit campak. Kemasan: a) 1 box vaksin terdiri dari 10 vial. b) 1 vial berisi 10 dosis. c) 1 box pelarut berisi 10 ampul @ 5 ml. d) Vaksin ini berbentuk beku kering. Cara pemberian dan dosis: a) Sebelum disuntikkan vaksin campak harus dilarutkan terlebih dahulu dengan pelarut steril yang telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut. b) Dosis pemberian: 0,5 ml disuntikkan secara subkutan pada lengan kiri atas, pada usia 9-11 bulan. Kontraindikasi: Individu yang mengidap penyakit “Immune Deficiency” atau individu yang diduga menderita gangguan respon imun karena leukimia, lymphoma. Efek samping: Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.
- Vaksin Hepatitis B PID Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus hepatitis B. Kemasan: a) Vaksin Hepatitis B adalah vaksin yang berbentuk cairan. b) 1 box vaksin terdiri dari 100 HB PID Cara pemberian dan dosis: a) Vaksin disuntikkan dengan 1 buah HB PID, pemberian suntikan secara intra muskuler, sebaiknya pada anterolateral paha. b) Pemberian sebanyak 1 dosis. c) Dosis diberikan pada usia 0-7 hari. Kontraindikasi: Hipersensitif terhadap komponen vaksin. Sama halnya seperti vaksin-vaksin lain, vaksin ini tidak boleh diberikan kepada penderita infeksi berat yang disertai kejang. Efek samping: Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan, dan pembengkakan disekitar tempat penyuntikan. Reaksi yang terjadi bersifat ringan dan biasanya hilang setelah 2 hari.
- Vaksin DPT-HB Indikasi: Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap penyakit difteri, tetanus, pertusis, dan hepatitis B. Kemasan: a) 1 box vaksin terdiri dari 10 vial @ 5 dosis b) Warna vaksin putih keruh seperti vaksin DPT Cara pemberian dan dosis: a) Pemberian dengan cara intra muskuler, 0,5 ml sebanyak 3 dosis. b) Dosis pertama pada usia 2 bulan, dosis selanjutnya dengan interval minimal 4 minggu (1 bulan).
Blog ini ditujukan untuk membantu mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi atau KTI-nya. Semoga bermanfaat... :) Oya, silahkan klo ada yg mau posting bahan di blog ini atau klo mau request bahan skripsi tertentu... :)
Senin, 08 Agustus 2011
Jenis-Jenis Vaksin dalam Program Imunisasi
Vaksin-vaksin yang saat ini dipakai dalam program imunisasi rutin di Indonesia adalah: (Iswandi, dkk, 2008:35)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar