Menurut Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (2001:2), dari sebagian kecil penyakit yang telah ditemukan vaksinnya, hanya 7 yang diupayakan pencegahannya melalui program imunisasi yang untuk selanjutnya kita sebut Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Beberapa pertimbangan untuk memasukkannya kedalam program antara lain adalah besarnya masalah yang ditimbulkan, keganasan penyakit, efektivitas vaksin, dan yang terakhir adalah kemungkinan pengadaan vaksin.
Berikut ini adalah ke 7 jenis penyakit tersebut:
1) Difteri
Difteri adalah penyakit yang disebabkan oleh Corynebacterium diphtheriae. Penyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernafasan. Gejala awal penyakit adalah radang tenggorokan, hilang nafsu makan, dan demam ringan. Dalam 2-3 hari timbulselaput putih kebiru-biruan pada tenggorokan dan tonsil. Difteri dapat menimbulkan komplikasi berupa gangguan pernapasan yang berakibat kematian (Direktorat Jenderal PP&PL, 2005:5).
2) Pertusis
Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari adalah penyakit pada saluran pernapasan yang disebabkan oleh Bordetella pertussis. Penyebaran pertusis adalah melalui tetesan-tetesan kecil yang keluar dari batuk atau bersin. Gejala penyakit adalah pilek, mata merah,bersin, demam, dan batuk ringan yang lama-kelamaan batuk menjadi parah dan menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasi pertusis adalah pneumonia bacterialis yang dapat menyebabkan kematian (Direktorat Jenderal PP&PL, 2005:5).
3) Tetanus
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium tetani yang menghasilkan neurotoksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi melalui kotoran yang masuk kedalam luka yang dalam. Gejala awal penyakit ini adalah kaku otot pada rahang, disertai kaku pada leher, kesulitan menelan, kaku otot perut, berkeringat, dan demam. Pada bayi terdapat juga gejala berhenti menetek (sucking) antara 3-28 hari setelah lahir. Gejala berikutnya adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku. Komplikasi tetanus adalah patah tulang akibat kejang, pneumonia, dan infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian (Direktorat Jenderal PP&PL, 2005:5).
4) Tuberkulosis
Adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis (disebut juga batuk darah). Penyakit ini menyebar melalui pernapasan lewat batuk atau bersin. Gejala awal penyakit ini adalah lemah badan, penurunan berat badan, demam, dan keluar keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terus menerus, nyeri dada, dan (mungkin) batuk darah. Gejala lain tergantung pada organ yang diserang. Tuberculosis dapat menyebabkan kelemahan dan kematian (Direktorat Jenderal PP&PL, 2005:5).
5) Campak
Adalah penyakit yang disebabkan oleh virus measles. Disebarkan melalui droplet bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal penyakit ini adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, conjunctivitis (mata merah). Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher, kemudian menyebar ketubuh dan tangan serta kaki. Komplikasi campak adalah diare hebat, peradangan pada telinga dan infeksi saluran napas (pneumonia) (Direktorat Jenderal PP&PL, 2005:5).
6) Poliomielitis
Adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1, 2, atau 3. Secara klinis penyakit polio adalah anak dibawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut. Penyebaran penyakit ini adalah melalui kotoran manusia (tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot, dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Kematian bisa terjadi jika otot-otot pernapasan terinfeksi dan tidak segera ditangani (Direktorat Jenderal PP&PL, 2005:5).
7) Hepatitis B
Hepatitis B (penyakit kuning) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati. Penyabaran penyakit ini adalah melalui suntikan yang tidak aman, dari ibu ke bayi selama proses persalinan, melalui hubungan seksual. Infeksi pada anak biasanya tidak menimbulkan gejala. Gejala yang ada adalah merasa lemah, gangguan perut, dan gejala lain seperti flu. Urine menjadi kuning, kotoran menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat pula pada mata ataupun kulit. Penyakit ini bisa menjadi kronis dan menimbulkan sirosis hepatis, kanker hati dan menimbulkan kematian (Direktorat Jenderal PP&PL, 2005:5).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar